Apa salah
menafsirkan cinta,hingga hati yang rapuh ini remuk dan hancur dalam
raga,hingga membuatku terbaring dalam kebisuan.
Hanya tatapan kosong,meng'isyaratkan ada luka yang terpendam,
haruskah
bayanganya selalu hadir ditiap waktu,membuat jiwa semakin
gelisah,melebihi kegelisahan pada awal ku'mencintaiya.Hanya tatapan kosong,meng'isyaratkan ada luka yang terpendam,
Meski mencoba menggapai sebuah pegagan untuk meredam tuntutan jiwa yang semakin mendesak,menuggu rembulan kembali ke'peraduanya walau jiwa menggetahui bulan purnama telah usai.
Mugkin'kah salah mencintai hingga jiwa jadi pemberontak dalam raga,yang begitu sulit ku'kendalikan seperti awal sebelum ku'mengenalya,bagaikan kapal yang kehilangan arah,diterjam badai di lautan lepas.
Wahai angin bisikkan padanya,mengapa menampakkan sosok yang ter'indah,hingga mata dan telinga ini terpedaya tampa memperdulikan hati yang begitu rapuh..
Melalui agin ku'utarakan keluh kesahku.
Aku tak menduga dengan semua ini,hembusan angin membawa serpihan kertas yang tersirat,ada seseorang dibalik tebing yang menjulang itu,menunggu dengan setia yang paham arti akan cinta...
mengapa dia menaruh rasa sayang dan rindu di dalam hati,setelah meningalkan luka.
pahit yang kutelan menjadi hambar seketika,disaat bayangan akan dirinya terlintas.
sakit terasa begitu mencekik setelah bayangan dirinya perlahan menghilan tertutup oleh kabut.
Berat hati mencampakan rindu,meski waktu datang menawarkan kedamaian.
Wahai,,langit malam pernahkah merasakan rasa yang begitu menyiksa dan menyesakkan dada ini.
Apakah harus membisu untuk menjawab teriakan ini,namun aku takkan menuntut akan jawaban,sebab aku tau begitu banyak kesedihan yang kamu ketahui,hingga menciptakan keheningan...
Mengapa kepergianya mengisahkan duka yang teramat dalam dan menciptakan kegelisahan di dalam diri,apakah begitu rapuhya hati ini hingga begitu mudah hancur,,,
Namun aku mulai memahami begitu menyesalya kamu telah mengenalku terlebih dahulu,sebelum waktu mempertemukanmu dengan sosok yang memberi kesejukan lebih didalam hatimu,namun mulai saat ini akan kuhentikan waktu yang telah membuatmu menyesal,akan kucoba mengais serpihan hati yang telah berserakan meski telah berbaur dengan debu.Dimana kepergianmu menyisakan luka yang teramat dalam,sepatah kata perpisahan yang kamu bisikkan,membuatku mati dalam kehidupan.meski ku'berusaha tegar untuk menutupi kesedihanku.
Dimana janji yang
dulu membuatku yakin akan kesetiaanmu,tampa keraguan sedikitpun,yang
siap hidup bersamaku walau badai gurun menghujani di setiap langkah
kita...
Begitu yakin hati
ini mempercayaimu,hingga aku tak'sadar,pelukanmu sebagai isyarat
perpisahan darimu...'''kamu pasti bisa melupakanku''''itu kata terakhir
yang sulit ku'terimah darinya...
Waktu ini terasa
berhenti disaat kakiya mengayun langkah menjauh dari pandanganku,tampa
menoleh,melihatku tersungkur dalam kesakitan,jiwa terasa melayang
meninggalkan raga meski belati belum menusuk jantung...
Jiwa yang
disatukan dalam raga ini,telah pergi mengejar bayang bayangmu, melupakan raga yang selama ini bersamanya,raga yang
tak'mampu menembus imajinasi,hanya diam dalam kebisuan,,,Apakah salah
menjaga hati ini,hingga begitu mudah tersakiti...
Mimpi akan
bersamaya telah tersusun rapi dalam benak ini,menciptakan racun yang
tak satupun obat jadi penawarya,sakit yang terasa membuat mata sulit
terpejam meski malam berganti siang,seperti rayap menggerogoti pohon
hingga menyisakan kulit...
Begitu rapuhya hati ini,bagaikan ranting kering yang mudah patah,saat diterpa hujan angin yang begitu kencang...
Meringis
kesakitan dalam kesunyian malam,di balut sepi tampa
keramaian,menyendiri dibalik kedukaan,merenung sepanjang
waktu,Walau ombak yang menggulung menghapus jejak jejak kaki di pasir
putih,namun menyisahkan kenangan yang sulit terlupakan...
Kasih...dengarkan
bisikanku,melalui angin yang berhembus,kusampaikan kata
terimakasih,,telah meg'ijinkanku untuk bersamamu hingga
mencintaimu,walau hanya beberapa waktu,membuatku sulit melupakanmu...
Kasih...kehadiranmu
perna memberikanku kebahagia yang lebih,,melalui senyum dan tawamu yang
pasti selalu ku'rindukan...
Kasih...Aku
tak'peduli kamu pernah menyakitiku,setidakya kamu pernah
men'cintaiku...Mungkin aku tak mampu melupakanmu,dalam beberapa
waktu...Karna kenagan yang begitu banyak kamu tinggalkan.